Thursday 2 April 2009

Memaknai Matematika Sebagai Ibu Ilmu Pengetahuan

PENGETAHUAN dasar yang harus dimiliki semua manusia di bumi adalah
membaca, menulis dan berhitung. Oleh karena itu, matematika (dan
bahasa) diajarkan di semua negara.
Matematika sangat penting sehingga
bergelar queen of science. Sebagai ratu, ia melayani raja (dalam hal
ini adalah science). Ini dapat diartikan bahwa semua pengetahuan
memerlukan matematika. Tetapi banyak siswa yang mengira, matematika
adalah ilmu pengetahuan tersendiri, kompleks, dan sulit.
Kadang¨Ckadang matematika terlihat tidak memiliki hubungan dengan
suatu ilmu pengetahuan. Sebagian siswa bertanya, jika saya ingin
kuliah di jurusan hukum, untuk apa saya harus bersusah payah belajar
matematika ? Apa hubungan matematika dengan bidang hukum ? Seberapa
pentingnya ? Atau seberapa matematika memberikan keuntungan pada
wilayah hukum ? Tentu, pendapat ini tidak benar. Menurut Kline (1973:
dalam Bistari Bs.Y), matematika bukanlah bagian tersendiri dari suatu
ilmu pengetahuan, tetapi kedudukan matematika lebih kepada melayani
manusia untuk menyelesaikan masalah sosial, ekonomi dan ilmu alam.
Tidak sekedar sebagai bahasa (bahasa matematika), tetapi juga cara
berpikir logis.
Karakter terpenting matematika adalah penguasaan konsep, algorithma
dan kemampuannya menyelesaikan masalah. Belajar matematika berarti
belajar konsep, struktur suatu topik dan mencari hubungan struktur
dan konsep tersebut. Johnson dan Rising (1972) mengatakan matematika
adalah pola berpikir, pola organisasi dan juga pembuktian secara
logika. Matematika menggunakan definisi istilah dengan hati¨Chati,
akurat dan jelas. Satu hal keuntungan terpenting dari belajar
matematika adalah kemampuan berpikir analisis dan terstruktur. Dan
kemampuan ini direfleksikan pada sikap yang hati-hati dan teliti.

Logika Matematika
Jika matematika pelayan ilmu pengetahuan, dapat juga kah melayani
kehidupan religius manusia ? Salah satu cabang matematika adalah
logika. Di sini, kita tidak hanya belajar simbol logika, namun juga
implementasinya pada kehidupan. Sebagai contoh, pernyataan majemuk
dengan kata hubung dan (disebut pernyataan konjungsi dan disimbolkan
¡Ä). Berdasarkan logika matematika, pernyataan majemuk konjungsi
adalah benar jika pernyataan-pernyata an tunggalnya juga benar. Jika
terdapat dua pernyataan tunggal, akan terdapat 4 kemungkinan nilai
kebenaran pernyataan majemuknya.
Sebagai contoh pernyataan majemuk konjungsi pada Al-Quran Surat Al
Asr (103:1:3) menyatakan bahwa ¡°demi masa, sesungguhnya manusia benar¨C
benar dalam kerugian kecuali mereka yang beriman ¡®dan¡¯ beramal
saleh¡­.¡±
Berdasarkan logika matematika diartikan bahwa manusia berada dalam
kerugian jika hanya mengerjakan satu hal saja, beriman saja atau
beramal saleh saja. (dapat diperhatikan pada tabel baris dua dan
tiga), apalagi jika tidak mengerjakan keduanya (baris keempat).
Kehidupan spiritual dan sosial harus berjalan dalam keseimbangan.
Dipertegas oleh Rasulallah SAW ¡°bekerjalah untuk duniamu seperti
engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akheratmu seolah
engkau akan mati esok hari.

Pembelajaran Matematika
Mengingat pentingnya matematika, maka pembelajarannya harus
diupayakan mampu membangkitkan antusiasme siswa. Hal ini dapat
dicapai jika guru memahami bahwa setiap siswa memiliki kemampuan
berbeda, sehingga guru dituntut memiliki kesabaran, ketekunan dan
kesungguhan dalam penyajian. Sampai setingkat sekolah menengah, peran
guru pada pembelajaran matematika masih sangat diperlukan oleh
sebagian besar siswa. Oleh karena itu guru matematika seharusnya
mampu menyajikan pembelajaran yang menarik dan jangan menimbulkan
kesan menakutkan siswa. Hal ini sangat perlu, mengingat guru masih
harus menjelaskan konsep¨Ckonsep dasar. Untuk itu sangat beralasan
jika guru harus menguasai komputer, laptop, menggunakan LCD agar
dapat menyajikan pembelajaran lebih menarik.
Guru juga harus familiar
dengan internet agar dapat mencari informasi tentang metode-metode
terbaru pembelajaran aktif. Ini sangat penting, agar pembelajaran
matematika tidak monoton dan membosankan.
Selama ini guru matematika terkesan menakutkan. Akibatnya belum lagi
mengikuti mata pelajarannya, sudah terbayang kesan guru ini tidak
menarik. Menyadari adanya kesan tersebut, kiranya sangat perlu guru
matematika pada umumnya mengubah pola pandang tersebut. Hal ini dapat
ditempuh di antaranya dengan berpenampilan menarik. Tidak ada
salahnya ibu guru matematika sedikit berdandan. Guru sangat perlu
memberi pemanasan pembelajaran dengan cerita yang menyenangkan yang
masih terkait dengan matematika. Sebagai selingan, tidak ada salahnya
guru memberikan games atau meminta salah satu siswa untuk menyanyi.
Sungguh sangat disayangkan bila guru masuk kelas tanpa basa-basi,
langsung memberikan pelajaran dan memberi seabrek tugas. Saat ini
matematika terkesan sulit dan membingungkan siswa. Hal ini seharusnya
diantisipasi secara bijak oleh guru matematika. Melalui perilaku yang
demikian, kiranya matematika dapat menarik dan memberi kesan bukan
sebagai mata pelajaran yang sulit dan membingungkan.
Agar matematika menarik siswa, sangat sependapat bila pemerintah juga
sering menyelenggarakan kompetisi matematika, sehingga ilmu ini
semakin dicintai siswa dan menjadikannya bersikap kritis analitis. Di
masa mendatang, diharapkan siswa mampu menyelesaikan masalah dengan
jalan berpikir logis dan jernih.
Amiin!